Suatu
hari saat pergi ke taman hiburan Tropical Land bersama Shinichi,
secara kebetulan mereka terlibat kasus pembunuhan. Shinichi yang selalu
antusias memecahkan kasus itu pun berhasil mengungkap pembunuhnya.
Setelah itu tiba-tiba Shinichi menyuruhnya pulang duluan, dan pemuda
itu segera berlari meninggalkannya. Saat itu, meski Shinichi mengatakan
dengan senyum dan sikap biasa saja bahwa ia akan segera menyusul
pulang, Ran merasa bahwa ia tak akan bertemu Shinichi lagi untuk waktu
sangat lama…
Ternyata
benar, saat ke rumah Shinichi ia hanya bertemu dengan Profesor Agasa,
tetangga sekaligus sahabat Shinichi, bersama seorang anak kecil bernama
Conan Edogawa. Profesor Agasa mengatakan bahwa Conan adalah anak
saudara jauhnya, dan meminta tolong untuk dititipkan di rumah Ran
karena kedua orangtuanya diopname akibat kecelakaan. Berkat andil Conan
menyelesaikan kasus yang diberikan pada Detektif Kogoro Mouri, Conan
pun diizinkan oleh Kogoro untuk tinggal bersama mereka.
Hingga
seminggu Shinichi tidak muncul-muncul juga dan Ran gelisah karena
khawatir terjadi apa-apa pada Shinichi, akhirnya bisa lega setelah
Shinichi menelepon. Pemuda itu mengatakan bahwa ia diminta memecahkan
kasus sulit dan belum bisa pulang. Tapi ia berjanji akan segera pulang
bila kasusnya telah selesai. Maka Ran pun menjalani hidup bersama ayah
yang sudah cukup lama pisah rumah (tapi belum dan sepertinya tidak akan
cerai) dengan ibunya, ditambah Conan yang dititipkan pada mereka.
Sementara Shinichi yang biasanya bisa ditemui setiap hari jadi tidak
diketahui di mana ia berada dan hanya sesekali menghubungi.
Sifat
Secara
fisik, Ran sangat bisa diandalkan karena ia jago karate dan pernah
menjadi juara di turnamen. Meski jelas tak sepintar Shinichi dalam
segala bidang, dalam hal musik ia lebih baik dari Shinichi. Ia tak suka
misteri atau teka-teki dan sepakbola, tapi sangat mendukung Shinichi
yang tergila-gila pada dua hal tersebut. Seperti juga Shinichi, ia
sangat berani dan cenderung nekat bila berada pada situasi yang
memberinya kesempatan menyelamatkan nyawa manusia. Sayangnya, ia
percaya dan takut setengah mati pada hantu.
Tapi
Ran gadis yang benar-benar manis dan baik, sangat pengertian dan
perhatian pada orang-orang di sekitarnya. Kesabarannya juga membuktikan
bahwa bukan hanya fisik yang kuat, tapi juga hatinya. Ran sanggup
menunggu untuk waktu yang lama, juga menahan gelisah tanpa banyak
mengeluh, malah berusaha untuk selalu tersenyum. Walau seringkali ia
harus menangis…
Di Sini Menunggu
Karena
selalu bersama sejak kecil, entah kapan Ran mulai benar-benar menyukai
Shinichi. Tapi ia sangat mengagumi pemuda itu sejak mereka terlibat
kasus saat berkunjung ke New York, di mana Ran berusaha menyelamatkan
nyawa seorang pembunuh dan Shinichi membantunya. Saat pembunuh tersebut
bertanya kenapa mereka mau menyelamatkannya padahal bisa saja mereka
dibunuh, Shinichi mengatakan “…untuk menolong orang lain, perlukah
alasan?”
Maka
Ran menyimpan rasa kagumnya yang berbuah perhatian tak terhingga pada
Shinichi. Ia selalu menunggu Shinichi mengatakan suka karena sikap
pemuda itu sudah menunjukkan demikian, tapi saat itu tidak datang juga.
Lalu perasaannya benar-benar kacau saat Shinichi tiba-tiba menghilang,
dan ia hanya bisa menunggu tiba saatnya pemuda itu datang menjelaskan
semua. Menunggu dan menunggu… meski entah sampai kapan.
Sumber : http://triyonoblablabla-bloggajelas.blogspot.com/2011/11/profil-ran-mouri.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar