Para pencinta permainan bola basket pasti akan langsung sadar bahwa
seragam yang dikenakan Shohoku sangat mirip dengan seragam tim basket
NBA, Chicago Bulls. Yap, sebagian besar tim basket yang
muncul di komik ini merupakan ‘representasi’ dari tim basket sungguhan,
yaitu tim-tim basket dari NBA. Salah satunya adalah Shohoku.
#4 Takenori Akagi
H: 197
W: 90 kg
Akagi adalah kapten tim bola basket SMU Shohoku. Berposisi sebagai
center, Akagi merupakan poros utama tim Shohoku dalam bertahan. Tubuh
yang besar menjadikannya sebagai salah satu center terbaik di prefektur
Kanagawa. Selama dua tahun pertama di Shohoku, Akagi gagal membawa
Shohoku berprestasi, sampai akhirnya, di tahun ketiganya, barulah Akagi
mencapai puncak kejayannya di Shohoku bersama dengan Mitsui, Miyagi,
Sakuragi, dan Rukawa.
Akagi merupakan seorang leader di timnya. Memiliki kemampuan defense
yang baik, serta tangguh di bawah ring. Pada masa itu, salah satu pemain
yang memiliki karakter mirip dengan Akagi adalah Patrick Ewing yang merupakan center dari tim New York Knicks. Dari segi wajah juga sedikit banyak Ewing memiliki kemiripan dengan Akagi.
#14 Hisashi Mitsui
H: 184 cm
W: 70 kg
From hero to zero to hero, again. Istilah tersebut mungkin
cocok dilekatkan pada karakter yang satu ini. Mitsui merupakan MVP
ketika SMP, kemampuan utamanya adalah dalam shooting dan bertahan. Pada
mulanya Mitsui masuk ke SMU Shohoku untuk membalas budinya kepada
pelatih Shohoku, Pak Anzai. Pak Anzai inilah yang menyemangati Mitsui
ketika pertandinagn final tingkat SMP. Digadang-gadang sebagai bakal
calon bintang Shohoku, Mitsui justru mengalami cedera parah yang
membuatnya harus absen dari dunia basket untuk sementara waktu. Seiring
dengan waktu, Mitsui menyadari bahwa dengan cedera yang dideritanya maka
ia hanya akan menjadi batu sandungan saja bagi Shohoku. Semenjak saat
itulah Mitsui memutuskan untuk membenci basket. Dua tahun kemudian,
setelah ‘insiden’ yang melibatkan Mitsui dengan anggota tim absket
Shohoku berakhir, ia memutuskan untuk ‘bertobat’ dan kembali menjadi
anggota tim basket Shohoku, lagi.
Khusus untuk Mitsui, saya tidak bisa memastikan siapakah role model
yang dipakai untuk membuat karakter Mitsui. Kemungkinan besar adalah Jeff Hornacek.
Hornacek sepanjang karirnya mengenakan nomor 14, nomor yang juga
digunakan Mitsui. Hornacek juga merupakan salah satu shooter yang
terbaik pada masanya, begitu juga dengan Mitsui yang merupakan seorang
sharp-shooter.
#7 Ryota Miyagi
H: 168 cm
W: 59 kg
Pada awalnya Ryota Miyagi adalah seorang pembuat masalah–meskipun
tidak seagresif Sakuragi–yang sempat mengacaukan kondisi tim basket
Shohoku. Puncaknya adalah konfrontasi antara geng Mitsui dengan tim
basket Shohoku. Selepas kejadian itu, Ryota perlahan berubah menjadi
pribadi yang berkepala dingin. Ryota berposisi sebagai point guard
Shohoku. Kecepatan, kemampuan dribel dan passing yang baik membuatnya
menjadi salah satu point guard terbaik di prefektur Kanagawa. Dikisahkan
juga bahwa Ryota memiliki affair dengan manajer tim basket Shohoku, Ayako.
Ryota merupakan seorang point guard berbadan kecil dan lincah. Kemampuan passingnya mirip dengan seorang Isiah Thomas yang juga memiliki tubuh kecil namun lincah. Isiah Thomas juga merupakan leader dari the bad boys Detroit Pistons yang terkenal dengan permainan kerasnya. Mirip dengan sosok Ryota.
#11 Kaede Rukawa
H: 187 cm
W: 75 kg
Kaede Rukawa merupakan pemain yang jenius. Diketahui bahwa semenjak
SMP Rukawa merupakan seorang top performer yang terbiasa mencetak banyak
poin di pertandingan. Rukawa memilih untuk memasuki SMU Shohoku karena
sebuah alasan yang sepele; jarak yang dekat dari rumah. Rukawa merupakan
aset berharga untuk Shohoku, terbukti dia membuat rataan sebanyak 30
poin per-pertandingan pada kejuaran di Kanagawa. Shooting, finishing,
drive, dribbling merupakan keahlian Rukawa. Kelemahan Rukawa terletak
pada kemampuan defensenya dan konsistensi permainan. Saat pertandingan
melawan Kainan, Rukawa berhasil mencetak 25 poin di babak pertama, namun
hanya mampu mencetak 6 poin pada babak kedua karena kelelahan.
Sekalipun begitu, Rukawa tetap masuk dalam 5 pemain terbaik se-Kanagawa.
Mudah ditebak, sosok Rukawa diilhami dari sosok Michael Jordan
pada masa awal karirinya di NBA. Pada masa itu Jordan merupakan seorang
pemain yang offensive minded dan individual. Karakter tersebut mirip
dengan gaya permainan Rukawa yang egois. Barulah ketika selama 6 tahun
berturut-turut–semenjak debutnya–mengalami kegagalan terus menerus dan
tidak bisa sekalipun mencapai Final NBA, Jordan berubah menjadi seorang
pemain yang mau mempercayai rekannya, begitu pula yang terjadi pada
sosok Rukawa saat kejuaran nasional.
#10 Hanamichi Sakuragi
H: 189 cm
W: 83 kg
Tokoh utama dalam Slam Dunk adalah Hanamichi Sakuragi. Pria berambut
merah, bertubuh tinggi, dan berwajah kurang menarik ini adalah sosok
yang pada mulanya membenci basket gara-gara ditolak seorang wanita yang
lebih memilih pria pebasket. Bahkan, Sakuragi sempat ditantang Akagi
yang notabene adalah kapten tim basket Shohoku, gara-gara Sakuragi
terlalu meremehkan basket. Di luar dugaan, Sakuragi berhasil mengalahkan
Akagi dengan sebuah dunk, semenjak itulah Sakuragi jatuh cinta dengan
basket. Sempat mengalami maju mundur dalam proses adaptasi, akhirnya
Sakuragi menguasai senjata andalannya, yaitu rebound. Sakuragi juga
mempelajari lay up, inside scoring, hingga jump shoot. Progres yang
dialaminya sangat pesat hingga berhasil membantu Shohoku menjadi juara
ke-2 se-Kanagawa. Sakuragi merupakan kebalikan dari Rukawa; kalau Rukawa
adalah seorang pemain yang offensive minded, Sakuragi justru defensive
minded, dalam hal rebound, Sakuragi merupakan nomor 1 se-Kanagawa.
Sifatnya yang meledak-ledak serta arogan terkadang membuat risih orang
lain, tapi justru sifatnya inilah yang terkadang bisa menaikkan moral
tim Shohoku ketika sedang terjatuh. Diceritakan bahwa Sakuragi jatuh
cinta kepada Haruko Akagi–adik Takenori Akagi–namun sialnya, Haruko justru tergila-gila pada Rukawa.
Sangat mudah ditebak, role model Sakuragi adalah Dennis Rodman.
Rodman merupakan raja rebound di NBA pada tahun 90an. Tercatat 7 kali
berturut-turut ia memimpin statistik rebound terbanyak. Rodman juga
memiliki rambut yang unik dan warna-warni, sama seperti rambut Sakuragi.
Rodman juga memiliki perangai yang buruk, suka berkelahi dan melanggar
peraturan; karakter itu juga mirip sekali dengan Sakuragi. Ada juga
hubungan yang unik antara Rodman dan Sakuragi. Pada saat komik Slam Dunk
pertama kali terbit (tahun 1990), Dennis Rodman masih menjadi seorang
pemain Detroit Pistons sampai kemudian tahun 1993 pindah ke San Antonio
Spurs, sementara kita tahu bahwa Sakuragi merupakan pemain tim Shohoku,
dan Shohoku sendiri merupakan perwujudan dari sebuah klub NBA, Chicago
Bulls. Uniknya, pada tahun 1995 Dennis Rodman memutuskan untuk bergabung
dengan Chicago Bulls. Hal inilah yang menurut saya unik. Takehiko Inoue
sebagai pengarang komik Slam Dunk seolah bisa meramalkan bahwa Dennis
Rodman kelak akan menjadi pemain Chicago Bulls dengan tokoh Sakuragi dan
Shohokunya.
Sumber : http://decaires.wordpress.com/2011/06/26/slam-dunk-shohoku/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar